Senin, 30 Agustus 2010

Sejarah Tas Tangan

Abad pertengahan merupakan perjalanan awal mula perkembangan tas tangan. Dimulai pada peradaban Yunani kuno dan Roma, ketika kebutuhan sebuah kantong kecil untuk membawa koin meningkat pada saat itu. Kantong kecil yang terbuat dari kulit binatang, dikenal dengan nama Byrsa dari kosa kata Yunani. Pada uraian tersebut di simpulkan bahwa bentuk pertama dari tas adalah sebuah kantong.

Kantong-kantong koin kemudian mengalami perkembangan bentuk pada zaman Gothic. Sebuah tulisan kepustakaan yang berasal dari abad ke-14 menyebutkan, Kantong-kantong tersebut menempel pada "girdle" yang diikatkan ke pinggang. Dahulu orang-orang menghiasi kantong-kantong tempel tersebut dengan sulaman-sulaman dan perhiasan. Pada tulisan kepustakaan tersebut, sulaman dan perhiasan di gunakan untuk menampilkan status sosial seseorang, semakin tinggi derajat kekayaan seseorang maka hiasan pada kantong tempel tersebut akan terlihat semakin rumit. Gaun-gaun pada zaman renaessance sangat lebar dan besar seperti kubah, seseorang membawa sebuah kantong cukup dengan diselipkan ke dalam saku-saku yang terdapat pada gaun tersebut. Kebutuhan tas tangan pada zaman tersebut belum terasa dibutuhkan.

Berakhirnya abad pertengahan dan berganti dengan Revolusi Industri. Banyak terjadi perubahan-perubahan besar di segala bidang, termasuk di bidang fashion saat itu. Pada abad kedelapan belas, Muncul gaun neoklasik dengan bentuk yang ramping dan menjadi sangat popular saat itu. Sehingga untuk menjaga siluet tubuh terlihat ramping, wanita tidak lagi ingin terkesan gemuk dengan kantong yang menggelembung. Akhirnya, lahirlah evolusi tas tangan wanita pertama yang di sebut reticule.

Sepanjang tahun 1880, Para pembuat koper professional mulai memproduksi tas kulit yang kokoh dengan pegangan tas disesuaikan untuk wanita yang suka berpergian. Bentuknya jauh lebih kecil, tas kulit tersebut dirancang untuk dibawa dengan tangan (di genggam). Tidak tergantung atau disampirkan pada pergelangan tangan atau pinggang seperti memakai reticule.

Istilah tas tangan pertama kali datang pada awal tahun 1900an. Pada zaman tersebut emansipasi wanita mulai berkumandang didunia Barat. Para wanita mulai bekerja diluar rumah, maka tas tangan sudah merupakan kebutuhan atau pelengkap yang tidak dapat ditinggalkan oleh para wanita.

Pecahnya perang dunia berpengaruh pada bentuk tas. Tas pada saat itu dibuat lebih besar karena kebutuhan seseorang untuk lebih sering melakukan perjalanan jauh pada saat masa-masa perang dan untuk membawa barang-barang lebih banyak. Pada tahun 1950an mulai terlihat berkembangnya rumah-rumah mode penting seperti Chanel, Louis Vuitton dan Hermes. Rumah-rumah mode yang mendesain sebuah tas dengan mutu tinggi dan sentuhan mewah.

Pada tahun-tahun berikutnya, mulai muncul jenis-jenis tas tangan dengan berbagai pilihan. Jenis-jenis tas tangan yang menjadi favorit pada setiap era juga berbeda-beda. Tas clutches yang harus dimiliki di tahun 1940-an dan 1980-an, tas kotak ramping di tahun 1930-an dan 1950-an, serta tas-tas aneh muncul di tahun 1960-an dan 1990-an. Jenis-jenis tas tersebut hadir dengan bahan luar tas yang beragam. Pada setiap tahun yang berbeda-beda, pemilihan bahan luar tas juga berbeda-beda. Pemilihan bahan luar tas dengan kain dan serat alami lebih di sukai selama tahun-tahun perang, plastik pada 1950-an dan 1960-an, kulit pada akhir abad 20 dan awal abad 21.

Daftar Pustaka :

1. Barbara G. S. Hagerty, Handbags a Peek Inside a Woman's Most Trusted Accessory, (Philadelphia : Running Press Book Publishers, 2002)

2. Henrietta Timmons, History Of Handbags-From the 14th Century To Today’s Bag Designers (http://searchwarp.com/swa1444.htm), 2003 [diakses pada Jumat,17 April 2009; Jam 18.28 WIB]

3. Sofie Safargo Hoetomo, Pelengkap Busana, (Jakarta:Direktorat Pendidikan Masyarakat Ditjen PLSO Dep. P&K, 1985)

4. Stephanie Pedersen, Handbags What Every Woman Should Know, (United Kingdom : David and Charles book , 2006 )