Rabu, 08 Desember 2010

Sejarah Teknik Crochet / History of Crochet Techniques


Pada abad ke-21, Teknik crochet telah banyak di ketahui oleh masyarakat internasional. Perkembangan teknik crochet saat ini, tidak terlepas dari perjalanan sejarah dari teknik tersebut. Terdapat empat pendapat awal mula teknik crochet. Pendapat pertama, awal mula teknik crochet di temukan di Negara Cina. Pada Negara Cina teknik crochet dikerjakan untuk membuat boneka-boneka tiga dimensi. Pendapat kedua, awal mula teknik crochet di temukan di Negara Amerika Selatan. Di mana suku-suku primitif yang ada di sana menggunakan teknik crochet sebagai hiasan dalam ritual menyambut masa pubertas.

Pendapat ketiga, awal mula teknik crochet di temukan di Jazirah Arab. Beberapa pendapat meyakini bahwa teknik crochet berasal dari Jazirah Arab dan menyebar ke arah timur menuju, Tibet dan ke arah barat menuju, Spanyol. Akhirnya mengikuti rute perdagangan para saudagar Arab ke negara-negara Mediterania lainnya. Pada pendapat ketiga di perkuat oleh teori seorang sarjana yang berasal dari Denmark bernama Lis Paludan, “Sumber lainnya yang berhubungan dengan teknik crochet adalah tambour work”. Ini adalah bentuk bordir kuno oriental di Turki, Persia, dan India yang mencapai Eropa di tahun 1700-an.

Teori lain yang memperkuat pendapat keempat yaitu dari teori ke dua Lis Paludan, sebuah teknik yang menyerupai teknik crochet ditemukan pada Benua Eropa. Teknik tersebut adalah sherped’s knitting yang hanya terdiri dari jahitan yang kita kenal sebagai slip stitch. Pada Encyclopedia Of Crochet oleh Donna Kooler, sebuah referensi tertulis paling awal yaitu Elizabeth Grant’s the Memoirs Of a Highland Lady pada tahun 1812. Referensi tertulis tersebut menyebutkan teknik “shepherd’s knitting”. Sebagai metode pembuatan topi hangat, rompi, dan celana panjang dari wol tenunan sendiri, Menggunakan sebuah pengait dari sebuah sisir tua.

Garis besar dari empat pendapat tersebut dapat di simpulkan bahwa, teknik crochet muncul setelah menempuh perjalanan secara ekstensif. Pada perjalan secara ekstensif tersebut benua Eropa merupakan benua yang lebih banyak di temukan referensi tertulis tentang teknik crochet. Seperti referensi tertulis yang berisi tentang pola teknik crochet. Pola teknik crochet pertama diterbitkan oleh sebuah majalah wanita pada abad ke-19. Pola teknik crochet dicetak pada tahun 1824, oleh sebuah majalah Belanda bernama Pénelopé. Majalah tersebut terbit pada tahun 1821-1833.

Petunjuk lainnya tentang teknik crochet yaitu, sebuah buku yang memberikan detail instruksi untuk membuat teknik crochet.

“Buku pertama tentang pola jahit-menjahit, A Winter Gift for Ladies. Sebuah buku yang menjadi sebuah pengajaran untuk teknik Knitting, Netting, dan Crotchet [sic] work. Buku tersebut berisi pola terbaru dan lebih modis dari edisi London terakhir. Telah di revisi dan diperbaiki kembali oleh American Lady, Dicetak pada tahun 1847 oleh G.B. Zieber dan Perusahaan Philadelphia”.

Sama halnya dengan buku A Winter Gift for Ladies yang menggunakan istilah untuk teknik crochet yang sama,

“Godey's Lady adalah buku yang menggunakan istilah crotchet” untuk teknik crochet sebelum tahun 1848, penyebutan istilah crotchettersebut diperkenalkan pertama kali dalam buku keterampilan membuat teknik crochet pada bulan Juli sampai dengan Desember 1846, Volume 33, sampai pada bulan Januari hingga Juni 1848 volume 36. Pada tahun 1848, Kata "crochet" tampak telah menjadi istilah standar”.

Kata “crochet” kemudian hingga saat ini telah banyak digunakan di beberapa Negara sebagai istilah standar untuk teknik crochet.

Pada benua Eropa, teknik crochet mengalami perkembangan yang pesat saat revolusi industri pada abad ke 18. Kemampuan mesin-mesin pemintal untuk memproduksi benang katun halus, dorongan keinginan untuk mempercantik diri oleh masyarakat yang tidak mampu membeli renda Eropa, dan kemudian dampak sosial ekonomi terhadap masyarakat kelas bawah yang sangat membutuhkan pemasukkan untuk biaya hidup selama masa krisis kelaparan kentang, sehingga Irish crochet mencapai puncak kepopulerannya pada pertengahan tahun1800-an.


Referensi :

1. Judy Brittain, Step by Step Needlecraft Encyclopedia, (Avenel, New Jersey : Crescent Books, 1995)

2. Kris Perry, History of Crochet 1500 BC-1820, (http://www.officialguidetocrochet.com/crochet-history-part1.html ), diakses pada Senin 27 April 2009 : 11.22 WIB

3. Cindy Crandall-Frazier, Contemplative Crochet: A Hands-On Guide for Interlocking Faith and Craft, (Canada : SkyLight, 2008)

4. Donna Kooler, Encyclopedia Of Crochet, (Arkansas : Leisure Arts, 2002)

Selasa, 07 Desember 2010

Pengertian Teknik Crochet (Teknik Mengait / Merenda)

-->

Kata crochet berasal dari Prancis croc yang berarti kait. Noe Idris menyatakan bahwa crochet atau häkeln adalah seni mengaitkan benang dengan menggunakan satu batang pengait (hook). Menurut Werker, crochet is the process of interlocking loops of yarn with a hook. Pada beberapa uraian pengertian teknik crochet tersebut, pengertian teknik crochet yang di maksud lebih mengacu pada proses pembuatannya.
Pada pengertian teknik crochet yang lainnya, lebih mengacu pada pengertian teknik crochet sebagai sebuah teknik untuk menghasilkan sebuah bahan baru. Menurut pendapat Sukolo, crocheting adalah kain yang dihasilkan dengan menggunakan alat berbentuk kait. Pada Wikipedia, crochet is a process of creating fabric from yarn or thread using a crochet hook. Pendapat dari Goet Poespo yaitu, Teknik membuat kain yang lain adalah mengait dan hasilnya di namakan crochet (kaitan).
Berdasarkan uraian diatas dapat di tarik kesimpulan pengertian teknik crochet. Teknik crochet adalah suatu teknik yang mengolah benang dengan membentuk sengkelit-sengkelit dengan pertolongan satu batang pengait dan hasil keseluruhan kaitan membentuk sebuah benda atau bahan baru.
Perbedaan teknik crochet dengan teknik knitting yaitu, pertama terletak pada proses pembuatannya yang hanya menggunakan sebuah pengait. Kedua yaitu, dasar-dasar dari setiap bagian dari teknik crochet adalah rantai. Pekerjaan yang dibuat oleh rangkaian sengkelit yang dikerjakan melalui satu sama lain untuk membangun sebuah baris horizontal. Variasi-variasi pada kaitan dasar melibatkan peningkatan jumlah sengkelit yang dihubungkan bersama pada waktu yang sama. Ketiga yaitu, teknik crochet berbeda dengan teknik knitting pada sengkelit yang terkunci ke arah samping.
Referensi :
1. Judy Brittain, Step by Step Needlecraft Encyclopedia, (Avenel, New Jersey : Crescent Books, 1995), h.110
2. Noe Idris, Teknik Merajut Untuk Pemula, (Jakarta: kawan pustaka, 2008), h.2
3. Kim P. Werker dan Cecily Keim, Teach Yourself Vissually Crocheting , (New Jersey : Wiley Publishing, Inc., 2006 ), h.2
4. Maharani Sukolo, Teknik Menguasai Trend Fashion yang Akan Datang, (Jakarta : Atelier Mode Fashion Design, 2009), h.140
5. Wikipedia, Crochet, (http://en.wikipedia.org/wiki/Crochet), di akses pada Senin, 2 Februari 2009; Jam 17.37 WIB)
6. Goet Poespo, Pemilihan Bahan Tekstil, (Yogyakarta: Kanisius, 2005), h.38
7. Catherine Amoroso Leslie, Needlework through history: an encyclopedia, (USA : Greenwood, 2007). h.50

Serat dan Tekstur Pita atau Ribbon Fibers and Textures

Serat dan Tekstur Pita

Pita di kelompokkan menurut serat, tekstur dan tenunan pada pita. Serat pita berasal dari serat alami seperti katun, linen, dan sutera. Pita dibuat juga dari serat sintetik seperti polyester, nylon dan acrilic. Tekstur dan tenunan pita tersebut lebih bersifat berbeda, di bawah ini beberapa jenis pita yakni :

1). Pita grosgrain

2). Pita jacquard

3). Pita metallic

4). Pita organdy

5). Pita ombré

6). Pita satin

7). Pita taffeta

8). Pita velvet

Ukuran Pita

Pita mempunyai banyak pilihan lebar dengan satuan ukuran panjang inci, centimeter dan millimeter. Di bawah ini adalah bermacam-macam lebar pita dari yang terbesar hingga terkecil, yakni :

1). 1 inci atau 2.5 cm

2). ¾ inci atau 1.9 cm

3). 5/8 inci atau 1.6 cm

4). 3/8 inci atau 9.5 mm

5). ¼ inci atau 6 mm

6). 3/16 inci atau 5 mm

7). 1/8 inci atau 3 mm

8). 1/16 inci atau 1.6 mm


Referensi :

Marthe Le Van, Beautiful Ribbon Crafts: Home decor, Wearables, Gift wraps, Keepsakes & more, (New York:Lark Books, 2003), h.11-14